KOMSOS WEETABULA – Ratusan umat Katolik dari berbagai paroki di Dekenat Waingapu tumpah ruah dalam suasana sukacita dan kerinduan pada Senin, 06 Oktober 2025, menandai puncak rangkaian Tri-Duum hari ketiga menyongsong peresmian dan dedikasi Gereja serta Altar Paroki Maria Bunda Selalu Menolong, Kambajawa. Perayaan khusus ini dipimpin oleh Yang Mulia Mgr. Edmund Woga, CSsR, Uskup Keuskupan Weetebula, dengan kehadiran istimewa Yang Mulia Mgr. Piero Pioppo, Uskup Agung dan Nunsius Apostolik (Duta Besar) Takhta Suci untuk Indonesia.
Kegiatan Tri-Duum hari ini diawali dengan penyambutan hangat bagi rombongan paroki-paroki se-Dekenat Waingapu, termasuk Paroki St. Hendrikus Melolo dan Paroki Sta. Maria Magdalena Ngongi.
Tepat pukul 01.00 WITA, kedatangan Mgr. Edmund Woga, CSsR, di Paroki Kambajawa disambut meriah dengan prosesi adat dan tarian budaya setempat. Pastor Paroki Kambajawa, Romo Yakobus Lodo Mema, Pr, bersama ratusan umat menyambut pemimpin gereja lokal ini.
Acara dilanjutkan dengan upacara ibadat pemberkatan Menara Lonceng Gereja yang baru berdiri kokoh. Setelah itu, rombongan berarak menuju gedung gereja untuk doa bersama, di mana Bapa Uskup Weetebula memberikan Berkat Apostolik kepada seluruh umat yang hadir, sebagai penanda kesiapan spiritual umat menyambut perayaan akbar esok hari.
Kerinduan umat untuk menyambut perwakilan langsung dari Tahta Suci akhirnya terwujud. Sekitar pukul 17.00 WITA, Uskup Agung Mgr. Piero Pioppo tiba di Bandara Udara Mehang Kunda, Waingapu, Sumba Timur, disambut hangat oleh Bupati Sumba Timur, Bapak Umbu Lili Pekuwali, ST.,M.T, bersama Bapak Uskup Keuskupan Weetebula, Mgr. Edmund Woga, CSsR bersama Pastor Paroki Maria Bunda Selalu Menolong Kambajawa, dan beberapa umat yang turut hadir menyertai dan menunggu kedatangan Bapak Nunsius. Setelah acara pengngalungan dan penerimaan di bandar udara, Beliau diarak menuju Paroki Kambajawa dan disambut dengan meriah melalui tutur adat dan tarian budaya Sumba yang kaya.
Setelah prosesi penyambutan, Mgr. Pioppo diarak menuju gedung Gereja untuk doa bersama dan memberikan Berkat Apostolik kepada umat yang hadir.
Dalam sambutannya di dalam gedung gereja, Mgr. Edmund Woga menyampaikan ungkapan syukur dan makna yang mendalam.
“Kehadiran Bapak Nunsius hari ini ditengah-tengah kita adalah satu bentuk kehadiran nyata Bapak Suci Paus Leo terhadap kita di Pulau Sumba ini,” tegas Mgr. Edmund.
“Ini sebagai pertanda bahwa Bapa Suci Paus Leo sungguh-sungguh hadir di tengah kita saat ini, dan ini merupakan simbol atau lambang persatuan antara Gereja Universal dan Gereja Lokal. Bapa Suci sungguh hadir di tengah kita dan tidak pernah meninggalkan kita sendirian,” tegasnya lagi.
Seusai penyambutan Nunsius Apostolik, rangkaian acara Tri-Duum hari ketiga dilanjutkan dengan pemberkatan benda-benda rohani yang dipimpin langsung oleh Mgr. Edmund Woga.
Dalam kotbahnya juga, Bapak Uskup mengajak umat sekalian untuk senantiasa datang kepada Bunda Maria, menyampaikan isi hati, pengalaman hidup kita, apa yang dibutuhkan dalam hidup sehari-hari kepada Bunda Maria.
“Bunda Maria adalah seorang Ibu yang selalu siap sedia menolong dan membantu kita dalam keadaan dan situasi apapun yang kita alami. Tidak pernah terjadi bahwa Bunda Maria melepas kita pergi tanpa mengabulkan apa yang kita minta, apa yang kita butuhkan,” tuturnya.
Kehadiran dua gembala utama ini, Mgr. Edmund Woga, CSsR, dan Bapak Nunsius Apostolik Mgr. Piero Pioppo, menutup rangkaian Tri-Duum dan secara resmi mengantar umat Paroki Kambajawa ke perayaan puncak Dedikasi Gereja dan Altar yang dijadwalkan berlangsung pada hari berikutnya. Peristiwa bersejarah ini menjadi penegasan akan iman Katolik yang kokoh berakar dalam budaya Sumba.***