Mengasihi Seperti Allah Mengasihi Kita

KOMSOS WEETEBULA – Pernahkah kalian merasa dicintai/dikasihi? Pertanyaan ini mungkin membuat kita berpikir sejenak. Mungkin ada beberapa di antara kita yang dengan tulus dan pasti menjawab “ya”, sementara yang lain mungkin merasa ragu atau bahkan mengatakan “tidak”. Namun, apapun jawaban kita, penting bagi kita untuk memahami arti dan pentingnya merasakan cinta atau dikasihi dalam hidup kita.

Merasa dicintai atau dikasihi adalah salah satu hal yang paling indah dan memuaskan dalam kehidupan kita. Ketika seseorang mengasihi kita dengan tulus, ini memberi kita rasa aman dan nyaman, ada sukacita dan kebahagiaan, juga memberi kita keberanian untuk menjadi diri kita yang sejati.

Namun, merasa dicintai/dikasihi bukanlah hal yang selalu mudah. Terkadang, kita mungkin merasa kesepian, terabaikan, atau tidak dihargai. Mungkin kita pernah mengalami pengkhianatan atau penolakan yang membuat hati kita terluka. Dan bila hal ini dialami, sering kali membuat orang kecewa putus asa, merasa kalah bahkan ada yang ambil jalan pintas dengan bunuh diri.

Namun, penting bagi kita untuk ingat bahwa cinta sejati ada dan dapat ditemukan. Cinta bukanlah sesuatu yang terbatas hanya untuk beberapa orang yang beruntung. Cinta ada di sekitar kita, siap untuk ditemukan dan dirasakan oleh setiap orang. Kita hanya perlu membuka hati dan pikiran kita untuk menerimanya.

Dalam bacaan suci 1 Yohanes 4:7-16 berbicara tentang kasih atau cinta Tuhan kepada kita umat manusia. Dikatakan Tuhan adalah kasih, dan Dia mengasihi kita dengan cara yang luar biasa. Kasih Tuhan yang luar biasa itu, nyata dengan mengirim Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, ke dunia ini untuk memberikan kita hidup yang sejati. Ia rela mengutus dan mengurbankan Putra-Nya demi kita umat manusia yang dikasihi-Nya.

Kasih Tuhan yang luar biasa nampak juga dalam sikap yang tidak membeda-bedakan orang. Orang baik maupun orang jahat, orang sehat ataupun orang sakit, mereka yang beruntung atapun yang tidak beruntung di kasihiNya. Ia mengutus PutraNya untuk menebus semua dosa umat manusia. Jadi ia mengorbankan PutraNya agar semua memperoleh hidup.

Yohanes dalam bacaan hari ini menasihati kita semua agar belajar dari Allah, “ jikalau Allah mengasihi kita, maka kita juga wajib saling mengasihi seorang terhadap yang lain. Kasih itu harus kita tunjukkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ketika kita saling mengasihi, kita menunjukkan kasih Tuhan dalam hidup kita. Kita bisa mengasihi teman-teman kita di sekolah, guru-guru kita, dan bahkan orang-orang yang mungkin sulit untuk kita cintai. Kasih bukan hanya tentang memberikan hadiah atau mengucapkan kata-kata manis, tetapi juga tentang bagaimana kita memperlakukan orang lain dengan baik, menghormati mereka, dan membantu mereka ketika  mereka membutuhkan bahkan memaafkan mereka yang bersalah terhadap kita.

Jadi, mari kita berusaha untuk mengasihi seperti Allah mengasihi kita. Mari kita menunjukkan kasih kepada orang lain, bahkan ketika sulit. Mari kita menjadi teladan kasih di sekolah dan memberikan pengertian dan dukungan kepada teman-teman kita yang membutuhkan. Dengan cara ini, kita bisa menjadi cermin dari kasih Tuhan di dunia ini. Amin.***

Article By: Maria Quedensia Bena Rua, Siswi SMPK Waikabubak, Sumba Barat – NTT

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kirim Pesan
Komsos Weetabula
Saya Romo Tibur, Ketua. Apa yang bisa saya bantu?