Keuskupan Weetabula Gelar Jambore Sekami, P. Simon Tenda, CSsR: Kualitas Persaudaraan Paling Penting!

KOMSOS WEETABULA – Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Waitabula, Katiku Loku, Anakalang, Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi saksi pelaksanaan Jambore Serikat Kepausan Anak-anak dan Remaja Misioner (Sekami) kali ini.

Kegiatan yang bertemakan “Anak Misioner Jadilah Pembawa Damai” ini dihadiri oleh para peserta dari setiap paroki di wilayah Keuskupan Waitabula.

Jambore Sekami ini berlangsung selama tiga hari mulai dari Rabu, 10 April 2024 hingga Jumat, 12 April 2024.

“Tujuan utama dari kegiatan ini yaitu ingin membangun persaudaraan antar anak katolik Sekeuskupan Waitabula, sepulau Sumba ini,” ungkap Penanggung Jawab Kegiatan P. Simon Tenda, CSsR., saat ditemui pada Kamis, 11 Maret 2024.

Adapun jumlah peserta yang mengikuti Jambore Sekami tersebut, sebanyak 350 orang.

“Peserta ada sekitar 350 orang ditambah dengan pendamping,” jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi moment penting bagi anak-anak Katolik dalam Keuskupan Waitabula untuk berkumpul, berbagi pengalaman, serta mempererat jalinan persaudaraan.

“Para peserta diberikan sajian acara yang akan membuat mereka menjadi saling mengenal dan bekerja sama,” tuturnya.

Dalam suasana yang penuh semangat dan kebersamaan, peserta menjalani berbagai kegiatan seperti perayaan ekaristi, seminar, diskusi kelompok, aksi sosial, outbound, serta seni dan budaya.

“Bagi kami bukan kualitas hasilnya, melainkan kulitas persaudaraan merekalah yang paling penting,” ujar Direktur Puspas Keuskupan Waitabula itu.

Pantauan media ini, para peserta yang berasal dari berbagai paroki membawa semangat dan warna tersendiri ke dalam acara ini, memperkaya pengalaman serta memperkuat ikatan persaudaraan dengan peserta lainnya.

“Mereka kami bagi secara acak. Jadi dari paroki-paroki itu mereka campur dalam kelompok,” tukasnya

P. Simon berharap, Jambore Sekami ini menjadi salah satu  peristiwa penting yang akan memperkuat iman dan komunitas Katolik di keuskupan Waitabula.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *