Bersabdalah Tuhan, Hamba-Mu Mendengarkan!

KOMSOSWEETEBULA.COM – Tema panggilan adalah sesuatu yang menarik dan penting dalam hidup kita. Setiap orang memiliki panggilan yang unik dan spesifik dari Allah. Panggilan tersebut adalah tugas dan tujuan hidup yang Allah berikan kepada kita untuk menjalankannya. Dalam perjalanan hidup, kita mungkin akan menemui berbagai panggilan yang berbeda-beda, tetapi yang pasti setiap panggilan ada prinsip-prinsip yang harus dipatuhi sebagai orang terpanggil.  

Pada zaman Perjanjian Lama Allah sering memanggil orang-orang pilihan-Nya untuk menjalankan tugas tertentu, seperti:

  • Allah memanggil Abraham untuk meninggalkan tanah kelahirannya dan berpindah ke tanah yang Ia janjikan. Abraham mempercayai panggilan ini dan berjalan dalam iman, meskipun tidak tahu apa yang ada di depan.
  • Musa dipanggil untuk membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir. Meski awalnya ragu dan merasa tidak layak, Musa akhirnya mematuhi panggilan Allah.
  • Yeremia dipanggil oleh Allah untuk menjadi nabi bagi bangsa Israel. Meski masih muda dan merasa tidak mampu, namun ia melakukannya. 
  • Samuel dipanggil oleh Allah saat masih muda. Awalnya, ia tidak mengenali suara Tuhan, tapi dengan bantuan Eli, ia belajar untuk mendengarkan dan mematuhi panggilan tersebut.

Allah memanggil mereka tentu dengan alasannya masing-masing: namun secara umum kita dapat mengetahui bahwa Allah memanggil mereka dengan tujuan agar:

  • Menjadi saluran berkat bagi bangsa-bangsa. Allah ingin menggunakan mereka untuk menyebarkan kebenaran-Nya, mengajar dan memimpin umat-Nya, serta membawa perubahan positif dalam dunia ini.
  • Untuk membebaskan umat-Nya dari perbudakan dan membawa mereka ke tanah yang dijanjikan. Panggilan ini adalah bagian dari rencana Allah untuk menyelamatkan umat-Nya dan menggenapi janji-Nya kepada mereka.
  • Untuk menjadi nabi dan pembawa pesan-Nya kepada umat-Nya, seperti panggilam Yeremia dan panggilan Samuel. Mereka dipanggil untuk menyampaikan firman-Nya, mengingatkan umat-Nya tentang perjanjian yang telah mereka buat dengan Allah, dan memberi petunjuk dalam menghadapi tantangan dan ujian.

Bacaan hari ini mengisahkan tentang panggilan Tuhan kepada Samuel. Dalam kegelapan malam dan saat Samuel sedang tidur, Tuhan memanggil Samuel. Awalnya, Samuel tidak mengenali suara Tuhan dan berpikir itu adalah Eli yang memanggilnya. Namun, setelah dipanggil beberapa kali, Eli menyadari bahwa itu adalah Tuhan yang memanggil Samuel dan Ia berpesan kepada Samuel untuk menjawab, “Berbicaralah, Tuhan, hamba-Mu mendengar.” Singkat  cerita bahwa Allah berbicara dengan Samuel dan selanjutnya Allah menyertai dia. Tidak ada satu pun dari firman Tuhan itu yang dibiarkan-Nya gugur.

Dari kisah panggilan Samuel ini, kita dapat menemukan beberapa poin sebagai bahan permenungan buat kita:

Pertama, panggilan Allah sering kali datang kepada kita dalam bentuk yang tidak kita duga, entah sedang tidur, sedang bekerja atau sedang berjalan. Panggilan Allah juga terjadi di luar zona nyaman kita sebagaimana yang dialami oleh Abraham. Ia harus meninggalkan tanah kelahirannya, atau Musa yang merasa tidak layak. Hal ini mengingatkan kita bahwa panggilan Allah dapat mengharuskan kita untuk keluar dari kenyamanan kita dan menghadapi ketidakpastian.

Kedua, panggilan Allah tidak memandang status, usia atau kemampuan kita. Yeremia dan Samuel yang kisahnya kita dengar dalam bacaan suci hari ini, dipanggil saat masih muda, menunjukkan bahwa Allah dapat menggunakan siapa saja yang bersedia untuk mematuhi panggilannya. Ini mengajarkan kita bahwa kita tidak perlu merasa tidak layak atau meragukan kemampuan kita untuk menjalankan panggilan Allah dalam hidup kita.

Ketiga, kepatuhan terhadap panggilan Allah adalah kunci. Setiap tokoh yang kita sebutkan mematuhi panggilan Allah, meskipun mungkin dengan ragu-ragu atau ketakutan. Mereka memilih untuk mempercayai dan mengikuti Allah, meski tidak tahu apa yang ada di depan. Ini mengingatkan kita bahwa untuk menjalankan panggilan Allah, kita perlu memiliki keberanian dan kepercayaan yang kuat. Samuel, dikatakan “tidak ada satupun dari firman Tuhan itu yang dibiarkan gugur.”

Pada zaman sekarang yang penuh dengan kekacauan dan ketidakpastian, panggilan Allah tetap relevan dan penting. Kita perlu mendengar dan mematuhi panggilan Allah dalam hidup kita. Panggilan ini bisa dalam bentuk apa saja, seperti panggilan untuk berbuat baik, panggilan untuk berbagi Injil, atau panggilan untuk berdoa dan beribadah lebih banyak. Dengan mematuhi panggilan Allah, kita dapat menemukan tujuan dan arti hidup yang lebih besar, serta membawa perubahan positif dalam kehidupan orang lain dan dunia ini. 

Mari kita buka hati dan telinga kita untuk mendengar panggilan Allah dalam hidup kita. Mari kita memilih untuk mempercayai dan mengikuti panggilan-Nya. Amin.

Mari bersaksi & berbahagia sebagai orang beriman. Thanks God It’s Today!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kirim Pesan
Komsos Weetabula
Saya Romo Tibur, Ketua. Apa yang bisa saya bantu?