Pengakuan Dosa Kaum Berjubah se-Dekenat Weetebula

 

KOMSOSWEETEBULA.COMMenjelang Paskah tahun 2023 ini, para imam dan biarawan/biarawati se-dekenat Weetebula Keuskupan Weetebula mengikuti ibadat tobat dan pengakuan dosa yang bertempat di Komunitas Salesian Don Bosco (SDB) pada Rabu (15/3/2023).

Pengakuan dosa yang dilakukan oleh kaum berjubah merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan dalam lingkup dekenat Weetebula. Kaum berjubah yang dimaksud yaitu para biarawan dan biarawati: romo, bruder, suster dan frater.

Sejak pukul 07.30 WITA, para imam dan  biarawan-biarawati dari paroki, biara, dan beberapa komunitas tempat pelayanan sudah memenuhi ruangannya yang telah disediakan.

Ibadat Tobat dilaksanakan pukul 09.00 WITA di kapela SDB yang dipimpin langsung oleh P. Petrus Laurensius Adi Prinanto, SDB.

Dalam khotbahnya, imam yang akrab disapa Pater Adi itu membagi renungan tentang kisah transfigurasi Tuhan Yesus di atas gunung Tabor. “Seperti pendakian Yesus dan para murid ke gunung Tabor, kita dapat menyadari bahwa perjalanan karya pelayanan kita adalah suatu gerakan sinodal. Karena kita melangkah bersama, di jalan yg sama sebagai murid Tuhan.”

Kemudian Pater Adi membagi refleksinya mengenai jalan yang harus ditempuh untuk mendaki gunung bersama Yesus, sekaligus menghantar mereka untuk mengintrospeksi diri sebelum pengakuan dosa.  “Berkaitan dengan suara Bapa: Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia,  bahwasannya kita dapat mendengarkan Yesus melalui Sabda-Nya, yakni tekun membaca kitab suci, misa, doa dan juga dapat kita mendengarkan Yesus melalui saudara-saudari yang kita layani tiap hari,” ungkap imam dari Salesian Don Bosco itu.

Setelah ibadat tobat berakhir, dilanjutkan dengan pengakuan dosa yang diberikan oleh empat imam yaitu P. Petrus Laurensius Adi Prinanto, SDB,  P. Ferdy Ganti, SVD,  Rm. Marsel Lamunde, Pr. dan P. Gabriel Meo, SVD.

Adapun para imam dan biarawan-biarawati yang mengikuti ibadat tobat dan pengakuan dosa ini berasal dari 9 paroki yaitu Katedral Weetebula, yakni paroki Karuni, Tambolaka, Kererobo, Waimangura, Gollu Sapi, Wee Kombaka, Manola, Kalembuweri, termasuk biara dan komunitas religius yang tersebar di 9 paroki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *